Murid Teknokrat Ciptakan Aplikasi Pencari Kerja “Go Work” Dipatenkan oleh HAKI

Pengangguran saat ini menjadi masalah yang cukup memprihatinkan di Indonesia. Sebaliknya era digital seperti saat ini memberikan banyak keadaan batas kerja. Atas dasar Termasuk mahasiswa Kampus Teknokrat Indonesia Sela Rosalina, terpanggil hatinya untuk melangsungkan aplikasi yang menyepelekan beberapa tunakarya atau penganggur untuk kepada Fardu Sela memberi nana aplikasi tertulis “Go Work”.

Produk karya mahasiswa Teknokrat ini dipatenkan HAKI dalam sertifikat Surat Pencatatan Buatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Jemaah lewat Dirjen Arta Intelektual Dr. Freddy Harris, SH, LL.M, ACCS, nomor dan kalendar EC00201851825, 29 Oktober 2018.

Menurut Sela, ide itu bersumber dari minimnya informasi tersangkut lowongan kerja di Disnakertrans Lampung. Ia pun mencecap mengadakan aplikasi layanan yang mengentengkan masyarakat dalam menerima informasi-informasi pogram yang ada di Dinas Akal Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) serta informasi lowongan ihwal yang sesuai dengan skill.

“Dengan aplikasi ini Mudah-mudahan masyarakat terutama sekitar tunakarya dapat mengukir informasi dengan mudah seputar lowongan kerja walaupun program-program yang ada di Dinaskertras Lampung,” ujar mahasiswa Program Tuntut ilmu S1 Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) itu.

Sela Menerangkan bahwa karya tersimpul yaitu produk catatan yang dilakukannya untuk skripsi. Ia menyatakan bahwa karya terkandung bakal terus dikembangkan sehingga menjadi aplikasi yang tepat guna.

Aplikasi buatan Sela makin menambah daftar kreativitas dan inovasi teknologi yang diciptakan oleh siswa Teknokrat. Dekan FTIK Yeni Agus Nurhuda, S.Si., M.Cs. Menyatakan pihaknya terus menjorokkan murid untuk menimbulkan riset-riset yang dapat komersial bagi masyarakat.

Kampus sangat menunda baik dosen walakin mahasiswa untuk membentuk riset-riset yang inovatif. Paling utama untuk Mahasiswa ana arahkan mahasiswa membangun analisis skripsi yang Berisi ucap Dekan.

Saat ini Teknokrat sedang gencar untuk mendaftarkan karya mahasiswa dan dosen ke Dirjen HAKI untuk mencarikan surat pendaftaran Hak Cipta atau produk. Karya Sela ini serta telah mencarikan sertifikat dengan nomor 000122481 tertanggal 29 Oktober 2018.

Semoga karya siswa Kampus Teknokrat Indonesia dapat berguna bagi masyarakat khususnya bagi sebagian pencari kerja, angan-angan dari Dr. Nasrullah Yusuf, SE, MBA. Rektor Universitas Teknokrat Indonesia .(W9)

image

Mahasiswa Teknokrat Ciptakan Aplikasi Penanda Jalan Bagi Tunanetra

PADA era teknologi informasi seperti sekarang ini, berbagai aplikasi berbasis komputasi diciptakan. Tujuannya tentu saja untuk memudahkan urusan Bani Adam Tak Utang siswa Kampus Teknokrat Indonesia Listiono berhasil mendirikan alat bernama arduino smart cane, merupakan alat berona tongkat supersonik pendeteksi halangan. Alat termuat dimaksudkan untuk membayar sejumlah tunanetra saat berjalan.

Menurut Listiono, alat yang diciptakannya lebih unggul daripada alat lain sejenisnya. Alat terkandung mengandalkan pemeriksaan ultrasonik seumpama pendeteksi halangan yang selanjutnya menurunkan output berupa suara dan getar serta tersedia pula lampu SOS tanda untuk orang di sekelilingnya.

“Alat ini dikembangkan dengan menggunakan arduino nano karena ukurannya yang bertimbal untuk desain satu buah tongkat bagi tunanetra. Kompartemen di dalamnya merupakan sensor untrasonik SRF05 pendeteksi halangan, sensor tepuk tangan, Buzzer, Vibrator dan Led SOS,” jelas murid Program Mencari ilmu S1 Informatika yang kini telah benar jebolan tahun 2017 tersebut.

Untuk Pengamatan tongkat ultrasonik pendeteksi halangan dan jalan berlubang untuk penyandang tunanetra berbasis arduino nano ini dapat bekerja dengan baik. Alat tersebut mendeteksi halangan di depannya dengan jarak 4 cm-150 cm dengan Perjanjian Jarak 101cm-150 centimeter yakni Jauh, Jarak 51 cm-100 centi meter ialah Dekat dan Jarak 1 centimeter - 50 cm ialah Sangat Dekat.

“Arduino memusakakan terbitan bermuka suara (Buzzer), Vibrator (getar), lampu (led). Jika suasana jarak (Jauh) buzzer dapat mengumpet beep pelan, jika keadaan jarak Prasaja buzzer bakal membungkuk Lagi dan jika kondisi jarak (dekat) buzzer bakal merondok cepat,” tuturnya.

Saat ini alat yang yakni produk pemandangan skripsi tertulis tinggal dikembangkan lebih lanjut, lebih-lebih bentuk dan desainnya. Listiono memohon ada investor yang mau memproduksi temuannya tersebut.

“Alat ini Semoga profitabel bagi masyarakat terutama orang tunanetra. Saya memohon ada yang mau memproduksi alat ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan,” ujar Listiono.

Dekan Fakultas Proses dan Ilmu Komputer (FTIK) Yeni Agus Nurhuda mendorong mahasiswa untuk dapat menghasilkan riset-riset yang inovatif dan asian untuk masyarakat.

“Era revolusi kongsi 4.0 ditandai dengan rentetan Universitas Terbaik Sumatera teknologi digital yang serba cepat. Oleh karena itu orang akademik paling utama di FTIK wajib selalu rampung patuh Jalan bahkan memelopori Alterasi Kami dorong siswa menyusun riset-riset inovatif,” jelas Dekan.